Relationship
need communication
Part
I
Saya adalah seorang gadis yang
menginjak remaja, saya mengalami kisah yang cukup unik dimana saya telah
mengenal kata cinta. Entah harus dimulai darimana, saya tetap yakin bahwa saya
bisa mendapatkan cinta sejati saya. Sebenarnya dalam sebuah hubungan tidak harus rusak karena sebuah
pengkhianatan, karena realitanya sebuah komunikasilah yang dapat merusaknya.
Inilah kisah hidup saya. Saya pertama kali mengenal cinta dari seorang yang
menurut saya dia itu sosok yang dewasa, mandiri, baik,jujur, bijaksana,dan
selalu perhatian. Awalnya saya hanya berniat coba coba untuk menjalin hubungan
ini, namun seiring berjalannya waktu tibalah kita menjalin nya. Kisah cinta
saya dimulai ketika saya sedang memasuki kuliah pada semester 2. Awalnya saya bingung kenapa itu orang
masih saja menghubungi saya padahal saya udah bersikap cuek . Namun semangat
dia untuk mendapatkan hati saya cukup bisa membuat hati saya takluk padanya.
Aneh kan? Tapi kita berdua sudah ngerasa nyaman. Sesosok gadis remaja yang
berwatak humoris, suka bercanda,dan sering ketawa dan sesosok laki-laki yang
berwatak humoris juga, sedikit manja,dan ramah. Untuk muka yaaa… lumayan ga
malu-maluin kalau dibawa ke mana-mana. Awalnya hubungan ini berjalan dengan
manis , dan baik baik saja. Tapi setelah saya mulai disibukkan dengan urusan
perkuliahan saya tidak mempunyai waktu untuk memperhatikan dia. Saya yakin dia
tidak akan berani mengkhianati saya, saya percaya dia akan menunggu saya,
karena pikiran saya yang seperti itu saya tidak mempermasalahkan jika saya
tidak membalass sms nya dia, kebetulan jaringan server hp yang saya gunakan
memang lemot untuk daerah kostan saya. Jadi kita jarang berkomunikasi. Saya
selalu berpikiran positif tentang dia, tapi itu semua seakan tidak ada artinya,
karena yang saya dapatkan hanya kompor, dia selalu membangkitkan api dihati
saya, dengan cara memanas-manas dengan gadis lain. Dia tidak mengerti akan
kehidupan sehari hari saya yang setiap hari kuliah dari jam 7 pagi sampai jam 5
sore, belum tugas rutin yang numpuk setiap minggunya seperti laporan yang
ditulis tangan dengan halaman yang sudah ditentukkan(minimal 15 halaman), belum
rapat yang mempunyai jadwal rutin juga pada sebuah organisasi yang saya ikuti.
Konon menurut orang-orang jurusan yang saya ambil memang super duper sibuknya.
Bahkan waktu untuk tidurpun terasa sangat singkat. Kondisi seperti ini mungkin
membuat dia semakin berprasangka buruk terhadap saya. Saya bisa memaklumkan dia
jika dia butuh teman untuk sharing, karena saya tidak bisa menjadi teman
sharingnya. Menurutnya saya terlalu focus dengan apa yang saya lakukan hingga
saya lupa bahwa disisi lain dia membutuhkan saya. Saya sepenuhnya pecaya sama
dia, namun dengan sikap dia yang benar benar membuat hati saya terluka. Hingga
saya mengucapkan hal hal yang tidak sepantasnya saya ucapkan karena itu begitu menyakitkan. Saya
menyesal telah mengucapkannya, namun itu pembelaan untuk saya sendiri. Hal ini
sebenarnya bisa diselesaikan dengan baik, namun kebencian yang ada dalam dirinya
sudah menutupi semuanya. so guys .. jangan anggap enteng komunikasi dengan
pacarmu. berilah penjelasan ketika kamu memang tidak bisa menghubungi dia.
ayo pos lagi :)
BalasHapus